Kamis, Oktober 30, 2008

Jalur Sepeda Taman Suropati

Selasa, 21 Oktober 2008 01:16 WIB

Jakarta, Kompas - Sebagai katalisator reformasi transportasi publik di DKI Jakarta, jalur khusus bus transjakarta perlu didukung moda transportasi lain, termasuk jalur sepeda dan pejalan kaki atau pedestrian. Terkait dengan itu, diusulkan pembangunan jalur sepeda antartaman kota, dimulai di ruas Taman Suropati-Monas sebagai proyek percontohan.
”Ruang terbuka hijau (RTH) memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup warga dan kota. Penataan RTH yang tepat akan menyelaraskan antara lingkungan alami, binaan, dan sosial kota,” kata arsitek lanskap dan Koordinator Peta Hijau Jakarta Nirwono Joga pada acara Media Gathering yang diadakan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Senin (20/10) di Jakarta.
Dalam acara bertemakan ”Sistem Transportasi yang Terintegrasi dan Berkelanjutan untuk Menciptakan Kota yang Layak Huni dan Manusiawi” ini hadir Direktur ITDP Indonesia Milatia Kusuma, Ketua Umum Bike to Work (B2W) Indonesia Toto Sugito, dan dua pekerja seni, yakni Nugie dan Uli Herdiansyah.
Milatia mengatakan, ITDP dengan dukungan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa- Bangsa (UNEP) dan Global Evironment Facility sedang melaksanakan peningkatan peran angkutan umum massal berbasis bus atau bus rapid transit (BRT) dan pedestrian untuk periode tahun 2007-2011.
”Program itu bertujuan meningkatkan kinerja bus transjakarta melalui tiga elemen, yakni peningkatan layanan operasional BRT, pengembangan non-motorized transport, dan menerapkan transport demand management,” katanya.
ITDP menaruh perhatian besar pada peningkatan kinerja bus transjakarta dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, serta mendorong pembangunan jalur sepeda dan pedestrian. Keberadaan BRT transjakarta dapat memberi implikasi pengurangan emisi angkutan bermotor dan menjadi alternatif solusi atas masalah kemacetan di Jakarta.
Di samping itu, kata Toto, bersepeda pada zaman ini tidak lagi sekadar berolahraga, tetapi gaya hidup masyarakat kota berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pihaknya berjuang mengintegrasikan sepeda dengan sistem angkutan massal yang ramah lingkungan, yakni bus transjakarta.
Jalur sepeda dan pedestrian yang layak sebagai proyek percontohan ialah menghubungkan Taman Suropati dan Monas, sejauh kurang lebih 3,5 kilometer. Nirwono menjelaskan, pihaknya bersama B2W Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Perhubungan.
Nirwono mengatakan, dalam perencanaan kota, RTH, sistem transportasi publik, dan sirkulasi pejalan kaki dan sepeda harus mampu bersinergi dengan baik. Kawasan pejalan kaki dan sepeda sebagai ruang sosial dan jiwa kota yang sesungguhnya. (CAL)

Tidak ada komentar: